Selasa, 02 April 2013

Wednesday News : Mobil tenaga surya ITS untuk lomba 3.000 km



Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, tengah merampungkan mobil tenaga surya yang akan diikutkan dalam lomba dunia untuk jarak 3.000 kilometer.
Bodi mobil yang dinamakan Widya Wahana IV saat ini tengah dicetak dan rencana uji coba dari Surabaya ke Jakarta akan dilakukan pada bulan Juni dan Juli.

"Kita telah menyelesaikan cetakan mobil dan telah dikirim ke Jakarta untuk pengerjaan bodi," kata Siti Choirun Nisa, mahasiswa ITS, yang ikut mengerjakan mobil tenaga surya ini.
"Untuk uji coba kami baru melalui simulai software dan uji coba di jalan akan dari Surabaya ke Jakarta pada bulan Juni dan Juli karena mobil ini kami siapkan untuk dapat menempuh jarak 3.000 kilomter dari Darwin ke Adelaide," kata Nisa.
Mobil Widya Wahana IV akan diikutkan dalam lomba World Solar Challenge pada tanggal 6 sampai 13 Oktober mendatang.
Sementara itu, mahasiswa lain yang ikut menyiapkan mobil tenaga surya ini, Singgih Ardi Prabowo mengatakan mobil ini dilengkapi dengan kerangka yang ringan dan sel solar dengan efisiensi 30% untuk menjaga ketahanan mobil dalam lomba.

 

Investasi ke depan


"Tim yang akan ikut juga perlu mempersiapkan stamina. Menurut informasi, suhu luar pada saat lomba adalah 55 derajat dan di dalam mobil 40 derajat."

Singgih Ardi Prabowo
"Kerangka mobil dari aluminium dan serat karbon yang ringan namun kuat serta sel solar dengan efisiensi 30% yang kita taruh di atas bodi mobil berukuran enam meter persegi dan kekuatan 1,3 KW pada cuaca cerah," kata Singgih.
"Panel solar ini menyerap matahari yang mengkonversikan surya menjadi energi listrik untuk menggerakkan motor yang pada awalnya disimpan di baterai," tambahnya.
Dalam persiapan lomba ini, Tim ITS juga menganalisi suhu rute yang akan melewati gurun pasir di Australia.
"Tim yang akan ikut juga perlu mempersiapkan stamina. Menurut informasi, suhu luar pada saat lomba adalah 55 derajat dan di dalam mobil 40 derajat," kata Singgih.
Dosen pembimbing tim mobil tenaga surya ini, Muhamad Nur Yuniarto, mengatakan ikutnya mobil karya mahasiswa Indonesia di lomba dunia merupakan investasi untuk masa depan.
"Langkah ini merupakan investasi untuk masa depan, dan akan menjadi riset berkelanjutan sehingga mobil tenaga surya ini dapat diproduksi secara massal, menurut saya mungkin baru 10 atau 20 tahun lagi," kata Nur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar