Senin, 15 April 2013

Tuesday News : Aplikasi Ponsel Ini Bisa Membajak Pesawat

Aplikasi Ponsel Ini Bisa Membajak Pesawat  
Membajak pesawat dari tanah hanya dengan sebuah ponsel cerdas terdengar aneh. Namun, seorang konsultan keamanan internet mengklaim hal itu bisa terjadi. Hugo Teso, 30 tahun, mengatakan dia telah menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengambil alih komputer pesawat. Dengan aplikasinya, pilot komersial terlatih itu mengklaim mampu mengendalikan pesawat sesuai keinginannya.
 
Dalam sebuah simulasi Teso memperlihatkan bahwa ia mampu melakukan segalanya dengan sebuah ponsel, mulai dari mengubah pengaturan AC hingga memberi informasi navigasi palsu ke sebuah pesawat jet, sehingga mengubah arahnya. Saat ini lembaga penerbangan di Eropa dan Amerika Serikat ingin mewawancarai Teso tentang aplikasi PlaneSploit miliknya.
 
Berbicara di Hack In The Box Conference di Amsterdam, Teso mengatakan setelah empat tahun melakukan penelitian ia mampu menumbangkan sistem manajemen penerbangan (FMS) yang ada pada kebanyakan pesawat. Untuk menguji teknologi itu, Teso membangun sebuah simulator sendiri. Dia membeli komponen pesawat lewat eBay. Simulator itu mirip dengan banyak sistem yang digunakan pada pesawat komersial.
 
Menurut Help Net Security, sistem itu bekerja dengan menginfiltrasi siaran radio antara pesawat dan kontrol lalu lintas udara, dan kemudian menggunakan sistem komunikasi kedua dia mengirim pesan berbahaya yang dapat 'mengambil kontrol penuh terhadap pesawat'. Cara lainnya atau secara tidak langsung, dia  mempengaruhi perilaku pilot dengan membuat lampu kokpit berkedip, misalnya.
 
Dalam demonstrasi itu ia menunjukkan bahwa ia mampu melakukan segalanya dari mengubah sistem pendingin udara untuk menyerang FMS dari pesawat simulasi saat 'dalam penerbangan'. Dia menunjukkan layar dari ponselnya yang menunjukkan tampilan mode penerbangan dengan berbagai tombol di atasnya. Tombol bertanda 'please go here' memungkinkan dia untuk mengubah arah pesawat.
 
Tombol 'visit ground' untuk mencelakakan pesawat. Ia juga mampu membuat lampu berkedip di kokpit untuk membuat pilot berpikir ada sesuatu kesalahan serius. Teso mengatakan teknologi itu hanya bekerja jika autopilot aktif dan pilot bisa mengontrol kembali dengan menerbangkan pesawat secara manual.
 
Dia mengatakan aplikasi itu bisa bekerja melalui koneksi 3G atau wireless, tetapi harus cukup dekat dengan antena yang mengirimkan sinyal ke pesawat. Dia mengatakan, aplikasi itu bisa bekerja dengan jangkauan sekitar 100 miles (161 km) dan setinggi 30.000 ft (9.144 meter) - ketinggian jelajah banyak pesawat penumpang.
 
Teso, yang bekerja untuk perusahaan keamanan internet n.runs AG, mengatakan kecil kemungkinannya teroris atau orang lain dengan niat jahat melakukan apa yang dia lakukan. "Anda harus memiliki pengetahuan yang solid tentang penerbangan dan protokolnya," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar