Senin, 29 April 2013

News : Margot Woelk, Si Pencicip Makanan Hitler



Margot Woelk (95), pernah bertugas menjadi pencicip makanan Adolf Hitler selama masa Perang Dunia II.

Margot Woelk menyimpan rahasia itu rapat-rapat selama lebih dari setengah abad. Kini dalam usia senja ia baru mengungkapkannya dan dunia terkejut.
Ternyata dia pernah menjalani profesi yang "berbahaya", yaitu sebagai pencicip makanan Adolf Hitler, diktator terbesar Jerman.
Beberapa bulan setelah ulang tahun ke-95, janda tanpa anak ini menceritakan kisah itu kepada seorang wartawan lokal di Berlin.
Woelk bekerja untuk Hitler saat umurnya 20-an dan menjalani tugas sebagai pencicip makanan selama sekitar dua setengah tahun.
Bersama 15 gadis muda lain, ia memastikan makanan yang disuguhkan kepada Hitler benar-benar bebas dari racun.
Mereka tinggal di "Sarang Serigala'', kompleks tempat tinggal, kantor, sekaligus pusat komando pasukan Hitler yang dijaga sangat ketat dan kini berada di wilayah Polandia.
''Dia vegetarian. Tidak pernah makan daging selama aku berada di sana,'' kata Woelk tentang pemimpin Nazi itu.
''Hitler sangat ketakutan Inggris akan meracuninya, karena itulah ada 15 gadis yang mencoba dulu makanannya sebelum disuguhkan kepadanya,'' tuturnya.
Kantor berita AP menulis, di tengah situasi sulit karena keterbatasan makanan akibat perang, menjadi pencicip makanan adalah pekerjaan menyenangkan bagi Woelk.
''Makanannya sangat enak, hanya sayuran terbaik (yang disajikan), asparagus, paprika, apa saja. Selalu disajikan bersama dengan nasi atau pasta,'' tambahnya.
Meski demikian, ia dan rekannya juga merasakan ketakutan mereka akan menjadi korban racun, jika benar makanan untuk Hitler mengandung racun.
''Kami tahu ada berbagai isu soal racun ini, jadi kami kurang menikmati enaknya makanan itu. Tiap hari kami ketakutan juga makanan yang kami cicipi adalah menu terakhir kami.''

Dikejar penggemar
Selama menikah, Woelk tak pernah menceritakan sejarah hidupnya tersebut karena takut akan diburu aparat terkait mengenai perannya dalam organisasi Nazi.
Setelah kisahnya ditulis media lokal di Berlin, sontak dirinya menjadi terkenal dan diburu orang berbagai kalangan.
Guru sekolah menulis surat meminta foto dan tanda tangan serta kisahnya diceritakan kembali sebagai bagian dari sejarah di depan kelas.
Sejumlah peneliti dari sebuah museum bahkan datang berkunjung untuk menanyakan rincian hidupnya saat melayani Hitler.
Namun, kepada siapa pun, perempuan berkacamata ini selalu menekankan bahwa dirinya hanya bertugas sebagai pencicip makanan, bukan anggota partai atau gerakan Nazi.
Setelah kekalahan Jerman, ia juga menjadi korban perang dan mengaku ditahan dan diperkosa selama 14 hari setelah Berlin jatuh ke tangan tentara Rusia.
Hitler sendiri sudah bunuh diri beberapa bulan sebelumnya, pada tanggal 2 Mei setelah Nazi dipastikan kalah melawan pasukan sekutu.
''Mereka menyeretku ke apartemen seorang dokter dan memerkosaku selama 14 hari berturut-turut. Karena itu, aku tidak bisa punya anak. Mereka hancurkan semuanya,'' kisahnya getir.
Kini dalam usia senja ia tak mampu lagi keluar dari bangunan apartemennya yang tak dilengkapi lift. Seorang perawat akan berkunjung untuk mengecek beberapa kali dalam sehari, para keponakan juga sering menengok, tambahnya.
Woelk merasa di ujung usianya kini ia harus melepas semua kenangan dengan menceritakan kisahnya.
''Selama puluhan tahun aku coba membuang ingatan itu,'' tuturnya pelan. ''Tetapi, selalu akhirnya kembali lagi menghantuiku tiap malam.''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar