Rabu, 17 April 2013

News : Rekam Jejak Olahraga yang Dinodai Kekerasan

Sepanjang sejarah modern, masih ada event olahraga yang dimanfaatkan untuk unjuk kekerasan.


Bom Boston, Amerika Serikat, terjadi saat lomba maraton berlangsung pada Senin (15/4). Foto ini ditangkap beberapa saat setelah bom meledak (John Tlumacki, Boston Globe/Getty Images/National Geographic News)

Lomba maraton yang digelar di Boston, Amerika Serikat, Senin (15/4), berubah menjadi ladang tangis. Perhelatan yang harusnya berisi sorakan kegembiraan dan sportivitas, dinodai ledakan bom yang memakan korban tiga orang dan ratusan lainnya terluka.
Dalam lini masa olahraga, kekerasan macam ini bukan sekali terjadi. Tercatat masih ada event gerak badan lain yang dimanfaatkan untuk unjuk kekerasan.

1. Olimpiade Muenchen 1972
Sekelompok grup militan Palestina yang disebut Black September, menyandera atlet Israel dalam Olimpiade Muenchen 1972. Tragedi ini dimulai pada 5 September dengan terbunuhnya dua anggota tim Israel dan sembilan lainnya disandera.
Setelah melalui proses negosiasi, pihak Jerman sebagai tuan rumah Olimpiade 1972, bersedia menyediakan transportasi untuk para penyandera dan korbannya. Namun, usaha ini ternyata dibarengi keinginan pihak berwenang untuk menangkap para penyandera. Akibatnya, tragedi fatal.
Operasi penyelamatan gagal karena seluruh sandera terbunuh. Ditambah lagi, beberapa polisi Jerman ikut menjadi korban.

2. Olimpiade Atlanta 1996
Di saat masyarakat Indonesia bersorak atas keberhasilan pasangan Ricky Subagja - Rexy Mainaky meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, warga AS dirundung duka. Sebab, pada 27 Juli 1996, hanya delapan hari pasca-pembukaan Olimpiade, terjadi ledakan bom di Centennial Olympic Park. Dua orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Eric Rudolph, mantan pakar peledak dari Angkatan Bersenjata AS, mengaku meletakkan bom di depan layar video di taman tersebut. Ia ditangkap pada tahun 2003 dan dihukum penjara seumur hidup.
3. Bom Madrid 2002
Pada 1 Mei 2002, terjadi ledakan bom di dekat markas Real Madrid, Santiago Bernabeu, Spanyol. Setengah jam kemudian, bom kedua meletus 1,6 kilometer dari lokasi pertama. Kelompok separatis Basque, ETA, mengaku bertanggung jawab atas bom yang melukai 17 orang ini.

4. Maraton Sri Lanka 2008
Pada pembukaan lomba maraton di Sri Lanka, 6 April 2008, bom bunuh diri yang dilakukan satu orang pelaku, membunuh 15 orang. Pemerintah setempat menyalahkan kelompok separatis Tamil Eelam sebagai pihak yang bertanggung jawab.


5. Bom Nonton Bareng Piala Dunia 2010
Saat bigmatch antara Spanyol melawan Belanda disiarkan di Uganda, tiga bom meledak di keramaian acara nonton bareng. Dilansir dari NYTimes, paling tidak 50 orang terbunuh dalam bencana ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar