 |
TEMPO/Jacky Rachmansyah
|
Tim Indonesia yang diwakili pelajar Sidoarjo, Jawa Timur meraih emas untuk kategori Robo Theater dalam kejuaraan robot RoboCup Singapore Open 2013. "Kami melawan 400 peserta dari Jepang, Singapura, dan Cina," kata Ketua Komunitas Robot Indonesia Adiatmo Rahardi, Rabu, 10 April 2012.
Dalam kompetisi itu Indonesia menampilkan aksi teatrikal robot mengenai kelangkaan energi. Ceritanya, ada empat robot, yang masing-masing berperan sebagai pengusaha, arsitek, karyawan, dan mahasiswa. Mereka kebingungan ketika listrik padam. Padahal, robot-robot ini amat membutuhkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka.
Dari situ, kemudian timbul ide untuk mengatasi kelangkaan energi. Ide itu yakni memakai tenaga surya dan kincir angin. "Dua instrumen tersebut kami gunakan sebagai sumber daya listrik," Kata Rafli Kusumawardhana, murid Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Sidoarjo, yang jadi bagian kontingen Indonesia.
Rafli dan tiga temannya, yakni Agra Bima Yuda, Adna Mumtaza, dan Ahmad Savero--semuanya siswa SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo--adalah binaan Dhadhang, salah seorang penggiat robotika di Kota Surabaya. Dhadhang sendiri adalah bagian dari Komunitas Robot Indonesia yang bertugas menyeleksi para siswa untuk ikut dalam kejuaraan robot itu.
RoboCup Singapore Open 2013 digelar di Eleven Square pada 4-6 April 2013 oleh Singapore Polytechnic (SP) dan Science Centre Singapore (SCS). Sekitar 100 tim dan 400 siswa bersaing dalam kategori berbeda: RoboCup Junior Soccer, Robo Rescue, Robo Dance, Robo Theater, dan Robo CoSpace.
Pemenang lokal akan mewakili Singapura untuk berpartisipasi dalam kejuaraan dunia RoboCup 2013, yang akan diselenggarakan di Eindhoven, Belanda, 24 Juni-1 Juli 2013. Indonesia sendiri di kejuaraan yang juga didukung Komite Nasional RoboCup Singapore ini cuma mengirim satu tim. "Alhamdulillah bisa meraih emas," kata Adi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar