Minggu, 05 Mei 2013

News : Kerangka Sebesar Telapak Tangan Itu Ternyata...

Kerangka bertinggi 15 sentimeter yang ditemukan Gurun Atacama, Amerika Selatan, ditelaah lebih lanjut. Ditemukan bahwa ini adalah manusia berusia enam hingga delapan tahun. (Youtube Screen Capture/Discovery News)

Kerangka Sebesar Telapak Tangan Itu Ternyata...


Sebagian orang mengklaim bahwa kerangka tersebut bukan milik manusia melainkan milik makhluk luar angkasa Alien karena bentuknya yang aneh


Satu kerangka dengan dahi melebar ke atas dan hanya sebesar 15 sentimeter ditemukan satu dekade lalu di Gurun Atacama, Amerika Selatan. Dari tampilan fisiknya, kerangka ini mirip gambaran manusia terhadap makhluk luar angkasa.

Namun, penelitian terhadap deoxyribonucleic acid (DNA) si kerangka memastikan bahwa ia berasal dari Bumi dengan usia enam hingga delapan tahun. Membingungkan bagi para peneliti adalah tingginya yang hanya satu telapak tangan manusia, sekitar 15 sentimeter. Rusuk yang dimilikinya juga hanya sepuluh, bukannya 12 seperti layaknya manusia normal.
Ditemukan juga cacat tengkorak dan di bagian wajah dan rahang terjadi pertumbuhan yang gagal. Tengkorak memiliki tanda-tanda sindrom kepala tinggi yang merupakan cacat dari lahir, di mana bagian atas tengkorak berbentuk kerucut.

Garry Nolan, profesor mikrobiology dan imunologi Stanford School of Medicine, California, AS, memaparkan, setiap nukleotida yang ditelitinya dari kerangka ini adalah milik manusia. "Saya memang masih berada di permukaan analisa. Tapi tidak ada yang luar biasa dan menyatakan ini (kerangka) adalah 'nonmanusia'," kata Nolan, Selasa (30/4).
Nolan dan kolega, menganalisa spesimen kerangka ini dengan foto beresolusi tinggi, X-Ray, computed tomography scans, dan urutan DNA. Kesemuanya dilakukan untuk memberi penjelasan keganjilan yang dimiliki kerangka ini

Sementara sekuensing genom menunjukkan bahwa kerangka tersebut milik manusia, meskipun sembilan persen ditemukan ketidakcocokkan dengan referensi genom manusia. Ketidaksesuain ini mungkin karena berbagai faktor seperti degradasi, atau mungkin data artefak yang kurang.
Sedangkan dari DNA mitokondria diketahui bahwa individu ini berasal dari Atacama. "Data dari alel DNA mitokondria menunjukkan ibu dari anak ini merupakan seorang wanita pribumi dari daerah Cile, Amerika Selatan," jelas Nolan.
(Umi Rasmi. Sumber: Live Science, Discovery News)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar