Membajak pesawat dari tanah hanya dengan sebuah ponsel
cerdas terdengar aneh. Namun, seorang konsultan keamanan internet
mengklaim hal itu bisa terjadi. Hugo Teso, 30 tahun, mengatakan dia
telah menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengambil alih komputer
pesawat. Dengan aplikasinya, pilot komersial terlatih itu mengklaim
mampu mengendalikan pesawat sesuai keinginannya.
Dalam sebuah simulasi Teso memperlihatkan bahwa ia mampu melakukan
segalanya dengan sebuah ponsel, mulai dari mengubah pengaturan AC hingga
memberi informasi navigasi palsu ke sebuah pesawat jet, sehingga
mengubah arahnya. Saat ini lembaga penerbangan di Eropa dan Amerika
Serikat ingin mewawancarai Teso tentang aplikasi PlaneSploit miliknya.
Berbicara di Hack In The Box Conference di Amsterdam, Teso
mengatakan setelah empat tahun melakukan penelitian ia mampu
menumbangkan sistem manajemen penerbangan (FMS) yang ada pada kebanyakan
pesawat. Untuk menguji teknologi itu, Teso membangun sebuah simulator
sendiri. Dia membeli komponen pesawat lewat eBay. Simulator itu mirip
dengan banyak sistem yang digunakan pada pesawat komersial.
Menurut Help Net Security, sistem itu bekerja dengan menginfiltrasi
siaran radio antara pesawat dan kontrol lalu lintas udara, dan kemudian
menggunakan sistem komunikasi kedua dia mengirim pesan berbahaya yang
dapat 'mengambil kontrol penuh terhadap pesawat'. Cara lainnya atau
secara tidak langsung, dia mempengaruhi perilaku pilot dengan membuat
lampu kokpit berkedip, misalnya.
Dalam demonstrasi itu ia menunjukkan bahwa ia mampu melakukan
segalanya dari mengubah sistem pendingin udara untuk menyerang FMS dari
pesawat simulasi saat 'dalam penerbangan'. Dia menunjukkan layar dari
ponselnya yang menunjukkan tampilan mode penerbangan dengan berbagai
tombol di atasnya. Tombol bertanda 'please go here' memungkinkan dia
untuk mengubah arah pesawat.
Tombol 'visit ground' untuk mencelakakan pesawat. Ia juga mampu
membuat lampu berkedip di kokpit untuk membuat pilot berpikir ada
sesuatu kesalahan serius. Teso mengatakan teknologi itu hanya bekerja
jika autopilot aktif dan pilot bisa mengontrol kembali dengan
menerbangkan pesawat secara manual.
Dia mengatakan aplikasi itu bisa bekerja melalui koneksi 3G atau
wireless, tetapi harus cukup dekat dengan antena yang mengirimkan sinyal
ke pesawat. Dia mengatakan, aplikasi itu bisa bekerja dengan jangkauan
sekitar 100 miles (161 km) dan setinggi 30.000 ft (9.144 meter) -
ketinggian jelajah banyak pesawat penumpang.
Teso, yang bekerja untuk perusahaan keamanan internet n.runs AG,
mengatakan kecil kemungkinannya teroris atau orang lain dengan niat
jahat melakukan apa yang dia lakukan. "Anda harus memiliki pengetahuan
yang solid tentang penerbangan dan protokolnya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar