Laporan-laporan dari Burma tengah mengatakan kekekarasan kembali terjadi antara kelompok Muslim dan Buddha.
Kekerasan terbaru ini disebut sebagai bentrokan paling serius sejak kekacauan luas di negara bagian Rakhine tahun lalu.
Sebagian warga di negara bagian Rakhine masih bertahan di pengungsian
Kepolisian Burma mengatakan lima
orang tewas, tetapi seorang anggota parlemen oposisi mengatakan jumlah
korban tewas mencapai 10 orang.
Sejumlah masjid di kota Meiktila diserang dan
dibakar. Warga dari dua komunitas yang bermusuhan terlibat dalam
bentrokan di jalan-jalan.
Pihak berwenang memberlakukan larangan keluar
malam pada Rabu malam (20/03) tetapi belum jelas apakah kekerasan
berhasil diatasi.
"Kita tidak bisa mengatakan apakah situasinya
terkendali. Kekuatan polisi tidak cukup kuat untuk mengendalikan
keadaan, kata Win Htein dari partai NLD yang beroposisi, seperti
dilaporkan kantor berita Reuters.
Wartawan BBC urusan Asia Tenggara, Jonathan
Head, melaporkan kekerasan dipicu oleh masalah sepele. Muncul
pertengkaran di toko emas dan masalah ini menyebar dan memburuk dengan
sangat cepat.
Meiktila tercatat sebagai salah satu dari sedikit kota di Burma yang ditempati oleh banyak penduduk Muslim.
Ketegangan sektarian telah meningkat di beberapa
daerah sejak tahun lalu ketika hampir 200 orang tewas dan puluhan ribu
orang terpaksa mengungsi akibat perang antara komunitas Buddha dan
Muslim, yang tidak dianggap sebagai warga negara Burma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar